Kenapa Jagoan Kalah Dulu
Di
film-film, biasanya jagoan selalu kalah duluan. Ini membuat MBDC
bertanya-tanya. Katanya jagoan, tapi masa harus pake kalah segala?
Kenapa sih nggak langsung menang aja? Pasti ada penjelasan dibalik semua
ini.
Setelah memikirkannya semalaman, inilah alasan kenapa jagoan selalu kalah duluan menurut MBDC…
1. Menunjukkan Kalau Musuhnya Gak Sembarangan
Menurut
kamu Star Wars bakal sekeren itu kalau Darth Vader ternyata cemen dan
langsung mati sekali habeg? Ya nggak lah. Semakin hebat musuhnya, maka
semakin besar kans untuk terjadinya pertarungan maha epik yang serunya
tujuh turunan di akhir cerita. Ini tentunya bakal bikin kamu lebih betah
nonton.
2. Memberi Kesempatan Transformasi Karakter
Jadi
ceritanya si karakter jagoan ini adalah manusia biasa-biasa aja yang
gak punya kelebihan apa-apa. Kemudian dia dihadang penjahat, dan… kalah
mengenaskan. Nah, ini memberikan kesempatan bagi si karakter tokoh utama
tersebut untuk bertansformasi jadi jagoan beneran. Apakah dengan cara
belajar samurai dengan Hattori Hanzo, disengat laba-laba antah berantah,
kesamber petir di laboratorium yang benuh dengan zat-zat kimia
misterius, atau mendadak mendapat wahyu yang membuat kamu merasa jadi
utusan semesta.
3. Underdog Biasanya Lebih Disenangi
Kenapa?
Karena ini fantasi semua orang banget. Kamu yang sehari-harinya loser,
tiba-tiba bisa jadi jagoan yang keren banget, mengalahkan penjahat, dan
disukai banyak cewek. Menyentuh hati dan sanubari penonton yang adalah
orang kebanyakan. Kalau dari awal jagoannya udah ekslusif gitu, apa-apa
hebat, rasanya kurang greget. Kurang bisa di-relate, begitu.
4. Supaya Lebih Dramatis
Ini
perlu, dong. Untuk memainkan emosi penonton emang harus ada adegan sang
tokoh utama ditimpa kemalangan terlebih dahulu. Semakin babak belur
wajahnya, maka penonton pun akan semakin berempati. Apalagi kalau
ditambah dengan rumahnya dibakar, binatang kesayangannya disembelih, dan
gadis pujaan hatinya disiksa sampai amnesia. Wuih! Makin besar semangat
sang jagoan kita untuk mengalahkan sang penjahat.