Duel El Clasico, Mencari Raja Negeri Matador

Duel El Clasico, Mencari Raja Negeri Matador


Duel El Clasico, Mencari Raja Negeri Matador
Barcelona Vs Real Madrid
REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Cristiano Ronaldo dengan bangganya berujar, “Saya lahir ke bumi diutus Tuhan untuk mengajari manusia cara bermain sepak bola.” Lionel Messi pun menjawab, “Yang benar saja, saya tidak penah merasa menyuruh siapapun untuk mengajari manusia bermain sepak bola!”

Penggalan kisah singkat di atas hanya candaan yang ditulis situs Goal.com menyambut laga super yang dikenal dengan sebutan El Clasico antara Barcelona kontra Real Madrid yang akan berlangsung Minggu (22/4) dini hari WIB di Stadion Nou Camp. Inilah laga yang akan jadi klimaks perburuan gelar La Liga musim ini.

Klimaks yang sempurna, karena baik Barcelona dan Real Madrid sedang dalam grafik terbaiknya. Di kubu Barcelona, Xavi Hernandez dkk berhasil memelihara rekor 11 kemenangan beruntun di La Liga dengan koleksi gol memasukan 33 berbanding delapan gol yang bersarang ke gawang Victor Valdes.

Tidak hanya itu, Barcelona pun sukses mempertipis jaraknya di klasemen dari tertinggal 10 poin menjadi hanya empat angka. Alhasil, kemenangan atas Madrid di laga El Clasico akan membuat mereka hanya berjarak satu poin menuju titel La Liga keempat secara beruntun.

Rekor tidak kalah mengilap dicetak tim tamu El Real. Sebagai pemuncak klasemen La Liga, Los Blancos sudah melupakan pahitnya kekalahan sejak 10 Desember tahun lalu. Menariknya, tim terakhir yang membuat mereka kalah adalah sang musuh bebuyutan, Barcelona.

Praktis inilah pertaruhan bagi Madrid untuk membalas dendam sekaligus mengunci titel La Liga pertama sejak musim 2008. “Ini saat yang terbaik bagi kami untuk bertarung di El Clasico demi titel La Liga. Jika kami menang maka gelar juara La Liga hanya tinggal menunggu waktu,” ujar jendral lapangan tengah Madrid, Xabi Alonso seperti dikutip Sky Sport.

Namun perkataan yang diucapkan Xabi tidak semudah laga 90 menit yang akan mereka hadapi di Nou Camp. Karena sejak Barcelona dilatih Josep Guardiola, tidak sekalipun Madrid mampu menang atas tim Katalan.

Barcelona bahkan sukses mempecundangi Madrid di enam dari tujuh pertemuan terakhir di La Liga. Kalaupun Madrid mampu mengalahkan laskar Guardiola, itu baru sekali terjadi yakni di laga final Piala Raja musim lalu. Kemenangan itupun harus diraih Madrid lewat perjuangan alot selama 120 menit.

Catatan rekor ini tak pelak membuat Barcelona diunggulkan untuk kembali jadi raja di laga El Clasico. Wakil kapten Barcelona, Xavi Hernandez punya alasan khusus mengapa timnya pantas diunggulkan dalam duel El Clasico. Menurut Xavi keunggulan Barcelona tidak terlepas hegemononi Messi atas Ronaldo.

Laiknya lelucon yang disebut di atas, Ronaldo ibarat hilang taji ketika bertemu Messi. Sekalipun secara rekor kedua pemain sama-sama mencatat produktivitas yang fantastis --41 gol di 33 laga La Liga-- namun rekor Messi seperti tidak mengenal kata henti ketika bersua dengan jala Iker Casillas di Madrid.

Sebaliknya Ronaldo ibarat Superman yang terbentur batu kryptonite bila menghadapi gawang Barcelona. Sebagai gambaran, sepanjang turun di El Clasico, Ronaldo hanya mampu melesakkan lima biji gol. Sedangkan Messi mampu mendulang 13 gol ke gawang Madrid sepanjang kariernya berkostum Barcelona.

Itulah alasan bagi Xavi sehingga berujar, “Ronaldo adalah pemain hebat, tetapi Messi tak tertandingi. Dialah kunci kemenangan tim ini dan selalu jadi momok bagi pemain Madrid.”

Di laga nanti, Ronaldo seakan ingin mematahkan segala lelucon miring yang diarahkan padanya menyangkut El Clasico. Berpasangan dengan Karim Benzema, pemain yang akrab dipanggil CR7 siap membungkam cercaan 90 ribu publik Nou Camp dengan aksi gemilang di lini depan Madrid.

Sebaliknya, Lionel Messi akan menjadi tumpuan utama Barcelona di barisan depan menyusul cideranya Alexis Sanchez. Messi yang akan didorong sebagai penyerang tunggal, bakal ditopang oleh pergerakan Pedro Rodriguez dan Andres Iniesta dari lini kedua.

Duel timnas Spanyol akan terjadi di lini tengah dengan melibatkan Xavi Hernandez di kubu Barcelona dan Xabi Alonso di kubu Madrid. Pertarungan sengit juga akan berlangsung di bawah mistar kedua kesebelasan. Adalah kiper Barcelona Victor Valdes yang ingin kembali membuktikan dirinyalah kiper terhebat di Spanyol, bukan Casillas.

Sejauh ini, Valdes mampu mencatat rekor kebobolan yang hanya 24 gol. Sebaliknya, Casillas yang selalu jadi pilihan utama penjaga gawang tim Matador, mencatat rekor kebobolan 29 gol dari 33 laga.

Ada hal yang unik jelang El Clasico bertajuk final La Liga ini. Hal itu adalah kenyataan kedua tim baru saja mengalami kekecewaan di semifinal Liga Champions. Madrid ditekuk tuan rumah Bayern Munchen 1-2 sedangkan Barcelona menyerah dari Chelsea 0-1.

Hasil yang terancam mengagalkan El Clasico edisi final Liga Champions. Terkait persamaan nasib antara kedua musuh bebuyutan ini di Liga Champions, pelatih kontroversial Real Madrid, Jose Mourinho mengungkapkan uneg-unegnya. “Saya kira Guardiola adalah pelatih jenius. Mereka memiliki peluang besar untuk lolos, begitupun kami,” kata Mourinho seperti dikutip Daily Mail.
Namun sebelum berbicara kemungkinan El Clasico di final Liga Champions, perhatian Mourinho dan Guardiola akan tercurah dalam duel klasik di final La Liga. Duel klasik yang kemungkinan besar jadi penentu siapakah juara Liga Spanyol musim ini. Dunia, selamat menyaksikan El Clasico edisi final La Liga!

Leave a Reply

    Blogger news

    free counters

    About